Jumat, 28 Februari 2014

Pembelajaran Administasi untuk kelas XI

ADMINISTRASI FARMASI
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan [1]
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Administrasi dapat terjadi apabila:
1.    Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau lebih.
2.    Adanya kerja sama
3.    Adanya proses/usaha
4.    Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
5.    Adanya tujuan


A. ADMINISTRASI PERUSAHAAN

1. Pengertian administrasi
Administrasi perusahaan memiliki ruang lingkup yang lebih lugs daripada manajemen clan kepemimpinan. Kata administrasi berasal dari kata Latin (Yunani) yaitu ad + ministrare. Artinya adalah melayani, membantu, atau memenuhi. Perkataan administrasi yang Bering dipergunakan di Indonesia, berasal dari bahasa Belanda yaitu administratie, sedangkan menurut bahasa Inggrisnya adalah administration.
Agar lebih jelas dan dapat dipahami, berikut merupakan batasan-batasan pengertian tentang administrasi.
a. Menurut pendapat John M. Pfiffher, administrasi adalah sebagai pengorganisasian dan penjurusan sumber-sumber manusia dan bahan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
b. Menurut pendapat William H. Newman, administrasi adalah pedoman, kepemimpinan, dan pengawasan dari usaha-usaha satu kelompok orang ke arah suatu tujuan bersama.
C. Menurut pendapat Prof. Dr. S. Prajudi Atmosudirjo, S.H., administrasi adalah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah usaha kenegaraan atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha besar atau kecil.
d. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A. menjelaskan bahwa administrasi adalah sebagai keseluruhan proses kerja sama, antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Maksud dan tujuan administrasi
Pencatatan semua kegiatan usaha yang sangat diperlukan bagi kelancaran dan pengelolaan erusahaan merupakan tugas administrasi.
Tugas tersebut meliputi catatan data-data transaksi bisnis, keuangan, produksi, persediaan - -Oduksi, dan lain-lain masalah yang dapat mempengaruhi kelancaran perusahaan. Adapun maksud -an tujuan dari adanya administrasi adalah agar seorang wirausahawan dapat:
memonitoring kegiatan administrasi perusahaannya;
mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya;
menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian perusahaannya; mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya.
3. Fungsi kegunaan administrasi
Penjelasan tentang prinsip, maksud dan tujuan, Berta fungsi administrasi pada dasarnya adalah _tea, yaitu sebagai pembinaan, pengarahan, dan pengendalian sumber-sumber data suatu usaha di __am bisnis. Fungsi-fungsi tersebut, di antaranya:
a. mencatat alat-alat perlengkapan, organisasi, dan kegiatan-kegiatan ke dalam buku-buku administrasi;
b. memelihara buku-buku administrasi;
C. menyediakan, melengkapi, dan mengelola buku-buku administrasi;
d. mengerjakan buku-buku administrasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Adapun kegunaan administrasi bagi pare wirausahawan adalah sebagai berikut:
a. sebagai alat manajemen;
b. sebagai alat penilaian;
C. sebagai alat bukti tentang pertanggungjawaban dalam menjalankan kegiatan usahanya.
4. Macam catatan dan kegiatan administrasi
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat di setiap perusahaan, selama ado orang atau wirausahawan yang ingin berhasil di dalam mengelola usahanya.
Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dicatat, pertama-tama harus ditelusuri dahulu semua kegiatan usaha yang dilakukan, kemudian dikelompokkan menurut jenis kegiatannya. Di sampin:- itu, harus ditelurusi pule barang-barang dan hak milik lainnya yang berpengaruh terhadap operas: kegiatan usaha. Bentuk dan model pencatatan bisa bermacam-macam, namun yang perlu diperhatikar¬adalah catatan tersebut harus rapi, tertib, sistematik, dan mudah diperiksa serta dapat dikendalikar_ Agar lebih jelas dan mudah dimengerti di bawah ini dimuat contoh macam catatan dan kegiatan administrasinya.
Macam Catatan dan Materi atau Kegiatan
No Macam Catatan Materi atau Kegiatan yang Dicatat
1. Catatan perjanjian dagang
2. Catatan pemesanan dan pe¬ngiriman
3. Catatan pemasaran
4. Catatan proses produksi
5. Catatan perbekalan/sediaan Dengan siapajanji itu dibuat, waktu, isi janji, dan keterangan lain yang perlu.
Nama dan alamat, jumlah pemesanan/kiriman, wake-- pengiriman, dan keterangan lainnya.
Nama-nama distributor/agen, identitasnya, pemberiar komisi, jadwal pengiriman barang, dan sebagainya.
Semua masalah yang berkaitan dengan kelancaran prose_ produksi.
Jenis, jumlah, arus keluar masuk barang, kondisi, dan lain-lain. Perbekalan disini dapat untuk perkantoran ataupu¬untuk bahan-bahan proses produksi.
Data dan identitas pegawai, jumlah upah atau gaji, presto
z¬kerj a, dan catatan lainnya.
Mencatat semua keluar masuk surat dengan mencatat nom surat, sifat, tanggal surat, tanggal proses surat, isi sura-- dan keterangan lainnya yang penting.
Jenis dan nama barang, jumlah, arus keluar barang, kond¬barang.

5. Penyelenggaraan administrasi
Barang-barang milik perusahaan, harus diadministrasikan dengan sebaik-baiknya. Adapun cara yang dapat digunakan dalam mencatat barang-barang milik perusahaan, yaitu sebagai berikut.
a. Sistem pencatatan terus-menerus
Pada sistem pencatatan terus-menerus, semua kekayaan milik perusahaan dicatat secara kontinu (terus-menerus). Untuk tiap jenis barang dibuat perkiraan, rekening, kartu, buku administrasi tersendiri. Bertambahnya barang-barang perusahaan, dicatat di sebelah debit dan berkurangnya barang dicatat di sebelah kredit, pada setiap adanya transaksi jual beli. Saldo barang harus dicocokkan dengan barang yang sebenarnya.
b. Sistem pencatatan secara periodik
Pada setiap adanya transaksi penjualan, hanya menerima uang atau piutang itulah yang diadministrasikan. Di dalam kejadian ini, tidak dibuat jurnal untuk mengurangi perkiraan atau rekening perkiraan pembelian. Karena perhitungan secara fisik dilakukan pada waktu-waktu tertentu, maka sistem administrasinya disebut sistem periodik. Dalam rangka menunjang transaksi jual beli, maka perlu dipersiapkan seperangkat administrasi untuk mencatat kejadian-kejadian di dalam usaha bisnis.
6. Buku-buku administrasi dalam pengelolaan usaha
Buku-buku administrasi dalam pengelolaan usaha, di antaranya:
a. buku pembelian;
b. buku penjualan; C. buku voucher; I faktur, surat jalan, kuitansi, materai;
e, buku pembukuan uang;
f. buku gudang;
g. buku tenaga kerj a;
h. buku agenda;
i. buku produksi;
j . dan lain-lain.
B. SURAT MENYURAT
1. Berbagai jenis surat menyurat
Surat adalah produk yang paling banyak diproduksi oleh kanior. Surat merupakan alat media komunikasi yang paling efektif. Pada umumnya di setiap perusahaan, kebanyakan pekerjaan tulis menulis, berhubungan dengan surat menyurat dan membuat, laporan. Menyusun surat dimulai dengan apa yang harus dikatakan kepada pembaca dan harus menyatakan pikiran serta bilamana tulisan akan dilakukan.
Agar lebih jelas di bawah ini, dimuat beberapa pengertian tentang surat antara lain.
a. Menurut penjelasan Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, dalam bukunya: Dasar-dasar Office Manajemen, surat adalah helai kertas yang ditulis (pada waktu ini diketik) atas nama pribadi penulis, atau atas nama kedudukannya dalam organisasi yang ditunjukkan pada suatu alamat tertentu dan memuat sesuatu bahan komunikasi.
b. MenurutpenjelasanJ.Wajong,dalambukunya:FungsiAdministrasiNegara,suratadalahsli;:--,i pemyataan atau ucapan tertulis terhadap satu atau beberapa orang yang tidak hadir.
C. Menurut Ateng Sjahfrudin,S.H. dalam bukunya: Tata Usaha Praktis Untuk Pamong Pradja surat adalah tidak lain dari pada pembicaraan, secara tertulis dengan seseorang yang ada ch tempat lain.
d. Menurut penjelasan A.S. Fauji, dalam bukunya: Pelajaran Korespondensi Dagang, surat adalah alat untuk menyampaikan sesuatu berita, menyampaikan sesuatu perasaan, menanyakan sesuatu hal, atau meminta barang kepada orang lain.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak lain, baik atas nama pribadi ataupun j abatar dalam organisasi dengan maksud tertentu. Sebagai alat komunikasi dan informasi, surat berfungsi sebagai:
a. duta atau wakil organisasi;
b. sebagai alat bukti tertulis, misalnya perjanjian bisnis;
c. sebagai pedoman, misalnya sebagai instruksi;
d. sebagai alat pengingat, misalnya surat yang sudah diarsipkan.
Jika kita sudah memahami pengertian dan fungsi tentang surat, selanjutnya kita akan membaha jenis-jenis surat. Adapun jenis jenis surat itu, adalah sebagai berikut.
a. Menurut Prathihno
Dalam bukunya Penuntun Surat Menyurat Jabatan, ada tiga macam jenis surat, yaitu:
1) surat perniagaan (dibuat oleh badan-badan perniagaan atau perindustrian);
2) surat jabatan atau surat dinas (dibuat oleh kantor-kantor pemerintahan); -v
3) surat-surat yang tidak termasuk a dan b (di dalam golongan ini termasuk di antaranya surat kekeluargaan).
b. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tipe pembagian surat menyurat Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Menurut sifat isi dan asainya
a) Surat pribadi.
– Surat pribadi yang isinya bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan.
– Surat setengah resmi, misalnya surat melamar pekerjaan.
b) Surat resmi adalah surat yang isinya berkenaan dengan soal-soal tugas dalam organisasi.
c) Surat sosial adalah surat yang dibuat dipelbagai lembaga sosial.
d) Surat niaga adalah surat yang memuat persoalan perniagaan yang dibuat oleh perusahaaj atau oleh pengelola usaha.
e) Surat dinas adalah surat yang isinya menyangkut segi-segi kedinasan yang dibuat ole] instansi pemerintah.
Menurut keamanan isinya
a) Surat sangat rahasia adalah surat yang berhubungan erat dengan keamanan negara.
b) Surat rahasia adalah surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
c) Surat konfidensial adalah surat yang isinya cukup diketahui oleh pejabat yang bersangkutan saja.
d) Surat biasa adalah surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk atau merugikan organisasi atau pejabat yang bersangkutan.
Menurut urgensinya
a) Surat kilat adalah surat yang harus sampai selekas mungkin. Untuk kepentingan si penerima maka surat itu harus didahulukan.
b) Surat segera adalah surat yang harus segera ditanggapi si penerima, tetapi tidak perlu kilat atau segera.
c) Surat biasa adalah surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan si penerima.
4) Menurut wujudnya
a) Kartu pos adalah segala macam surat yang dibuat di atas kertas karbon berukuran 15 x 10 cm. Surat ini digunakan untuk mengirim isi berita singkat dan dapat terbaca oleh umum.
b) Warkat pos adalah sehelai kertas yang telah dicetak sedemikian rupa sehingga kalau dilipat merupakan sebuah sampul surat. Bagian dalamnya dapat digunakan untuk menulis surat yang lebih panjang informasinya.
c) Surat bersampul adalah surat yang memakai sampul yang gunanya:
- Agar dipandang lebih sopan;
- Isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain;
- Untuk mengirim berita informasi yang cukup panjang. r- Menurut Drs. Thomas Wijaya
Dalam bukunya Kerangka Dasar Penyusunan Surat-Surat Resmi, bahwa jenis surat menyurat itu ada beberapa kelompok, di antaranya:
1) Menurut isi dan pengirimannya, meliputi:
- surat resmi (dings pemerintahan);
- surat niaga;
surat pribadi.
2) Menurut maksud dan tujuan, meliputi:
- surat pemberitahuan;
- surat keputusan;
- surat pemerintahan;
- surat permintaan/permohonan;
- surat peringatan;
- surat panggilan;
- surat penawaran;
- surat perjanjian;
- surat pesanan;
- surat laporan;
- surat pengantar atau pengantar jalan;
- surat lamaran pekerjaan;
- surat penegasan;
- surat penuntut (klaim).
3' Menurut wujud bentuk surat, meliputi:
- kartu pos;
- warkat pos;
- surat bersampul;
- nota atau memo;
- telegram dan teleks.
4) Berdasarkan jaminan, meliputi:
– surat sangat rahasia;
– surat rahasia;
– surat konfidensial (terbatas);
– surat biasa.
5) Berdasarkan urgensi penyelesaiannya, meliputi:
– surat kilat khusus;
– surat amat segera atau kilat;
– surat biasa.
Pada zaman sekarang, alat komunikasi sudah serba modern. Akan tetapi, sampai saat ini surat menyurat tetap merupakan salah satu faktor yang paling penting di dalam dunia bisnis atau pergaulan hidup. Oleh karena itu, surat menyurat tetap diselenggarakan balk dalam dunia usaha maupun pemerintahan. Dari penjelasanjenis-jenis surat menyurat di atas, penulis berpendapat secara singkat bahwa jenis surat menyurat itu dapat disimpulkan, sebagai berikut.
Surat menyurat secara resmi, diselenggarakan dalam hubungan kedinasan. Surat menyurat secara resmi adalah surat menyurat yang diselenggarakan antara:
– perusahaan dengan perusahaan;
– instansi pemerintahan dengan pemerintahan dan sebaliknya;
– perusahaan dalam perseorangan dan sebaliknya.
Surat menyurat secara pribadi, adalah surat menyurat yang diselenggarakan antara teman dan teman atau antara keluarga dan yang lainnya. Prinsipnya surat menyurat pribadi itu diselenggarakan dalam hubungan kekeluargaan.
2. Mengarsipkan dokumen perusahaan
Kearsipan merupakan bagian pekerjaan kantor yang sangat penting sekali. Menurut George R. Terry. PhD, dalam bukunya: Office Management and Control, kearsipan adalah penetapan kertas¬kertas dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik, menurut aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga setiap kertas (surat) bila diperlukan dapat diketemukan dengan mudah dan cepat.
Dengan perkataan lain, kearsipan merupakan dasar pemeliharaan surat dan mengandung proses dan penyimpanan surat-surat sedemikian rupa sehingga surat-surat tersebut dapat ditemukan kembali jika diperlukan. Semua dokumen-dokumen perusahaan perlu diarsipkan dengan baik, agar bilamana diperlukan kembali dapat dicari dengan cepat dan mudah. Semua dokumen yang terdapat di perusahaan, baik yang dikeluarkan maupun yang masuk, dokumen pengusaha, dokumen langganan, dokumen para pembeli, dokumen instansi pemerintahaan, dokumen dagang sangat penting sekali.
Oleh karena itu, semua dokumen perusahaan perlu disortir disimpan atau dicatat. Penyortiran dokumen-dokumen perusahaan pada dasarnya melalui tahapan-tahapan yang nantinya diolah untuk menjadi bahan dokumentasi.
Dokumen-dokumen perusahaan yang perlu diarsipkan itu, di antaranya:
a. Faktor perdagangan;
b. Kuitansi pembayaran;
C. Surat penawaran;
d. Surat permintaan;
e. Nota kontan;
f. Perjanjian dagang atau bisnis;
g. NPWP;
h. SITU dan SIUP;
i. ANDAL dan Neraca dagang;
j . Akta pendirian perusahaan;
k. Bill of Lading;
1. Polis Asuransi;
m. Packing List;
n. Weigh note;
o. Measurement List;
p. Intruction Manual;
q. Test Certificate;
r. Chemical Analysis; S. Manufacture's Certificate;
t. Letter of Credit (L/C).
Dokumen-dokumen perusahaan semuanya perlu diatur, ditata menurut suatu sistem tertentu. Adapun prows penataan dokumen-dokumen perusahaan yang sering dipergunakan, adalah:
a. pemeriksaan atau penyortiran dokumen-dokumen;
b. pemberian kode kepada dokumen-dokumen;
c. penyimpanan dokumen-dokumen perusahaan di tempat khusus;
d. dokumen-dokumen yang dicari dengan cara menelusuri kode-kode;
e. dokumen-dokumen yang dicari atau diperlukan akan mudah diketemukan.
Dalam hal pemeliharaan dan menyimpan dokumen-dokumen perusahaan yang baik harus berdasarkan sistem kearsipan. Sistem kearsipan yang sering dipergunakan di antaranya sebagai berikut.
a. Sistem kronologis, adalah menata bundel-bundel dokumen perusahaan berdasarkan tanggal surat masuk atau keluar. Sistem kearsipan ini dapat dipraktikkan dengan mudah sekali.
b. Sistem numerik agenda, adalah didasarkan pada nomor agenda dokumen yang masuk atau keluar. Pelaksanaan sistem kearsipan numerik agenda sangat mudah sekali.
c. Sistem alamat partner, adalah menata dokumen-dokumen perusahaan berdasarkan dari perusahaan atau langganan, di mana dokumen-dokumen perusahaan itu datang atau ke mana dokumen-dokumen itu ditunjukkan. Di dalam kearsipan sistem ini, pimpinan perusahaan banyak menanyakan dokumen-dokumen berdasarkan alamat perusahaan atau pelanggan, sehingga dokumen-dokumen yang diperlukan mudah ditemukan.
d. Sistem subject (berdasarkan isi surat), pelaksanaannya agak sulit, akan tetapi sistem ini merupakan sistem yang terbaik. Apa sebabnya?
Sebab sistem ini, lebih cepat atau mudah, jika akan mencari atau membutuhkan dokumen¬dokumen perusahaan yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan. Syarat mutlak penggunaan sistem kearsipan ini adalah dengan menggunakan pembuatan pola klasifikasi kearsipan.
e. Sistem kartu kendali, adalah pengurusan dan pengendalian dokumen-dokumen yang masuk atau keluar. Sistem kartu kendali terbagi dalam lima kegiatan yaitu:
1) penerimaan dokumen-dokumen masuk dan keluar;
2) mencatat dokumen-dokumen yang masuk dan keluar;
3) mengarahkan atau mengendalikan dokumen-dokumen;
4) penyampaian dokumen-dokumen ke pengelola dokumen;
5) penyimpanan atau penataan arsip.
3. Menginventarisasi kekayaan perusahaan
Harta adalah kekayaan yang mempunyai bentuk (berwujud) maupun tidak berwujud (berupa hak) yang dinilai dengan uang. Kekayaan perusahaan perlu diinventarisasikan dengan baik dan teliti, karma adanya inventarisasi kekayaan merupakan ciri kemajuan atau perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Inventarisasi kekayaan tersebut, di antaranya aktiva lancar dan aktiva tetap.
a. Aktiva lancar (Current Assets)
Aktiva lancar adalah uang tunai dan harta lainnya yang dapat ditukar dengan uang tunai dengan segera. Aktiva lancar di antaranya sebagai berikut.
1) Kas (Cash) adalah semua uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan dan surat-surat berharga.
2) Efek-efek (Marketable securities) merupakan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
3) Piutang (Account receivable) adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang pelunasannya dalam jangka pendek.
4) Wesel tagih (Notes receivable) merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain, misalnya promes dan wesel.
5) Persediaan barang dagangan (Inventory of merchandise). Barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada saat penyusunan Neraca. Khusus dalam perusahaan industri (manufactur), terdiri atas:
raw material (bahan mentah);
work in process (barang dalam proses);
finished goods (barang jadi).
6) Accruals receivable, meliputi:
- bunga yang harus diterima;
- sewa yang masih harus diterima.
b. Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, di antaranya sebagai berikut.
1) Invesment, meliputi:
- investasi dalam saham;
- investasi dalam obligasi.
2) Plant end equipment, meliputi:
tanah;
gedung kantor;
pabrik;
gudang;
mesin-mesin;
perlengkapan ruang kantor (furniture and fixture); pengangkutan (delivery equipment).
3) Aktiva tetap tidak berwujud (Intangible fixed asset), meliputi:
- Goodwill, yaitu suatu nilai yang dimiliki perusahaan yang timbul karma adanya keistimewaan tertentu.
- Hak paten, yaitu hak pemakaian atas pembuatan sesuatu produk.
4) Hak merek (trade mark), yaitu pemakaian sesuatu tanda perdagangan.
5) Aktiva lain-lain (other assets), meliputi:
- simpanan di bank;
- piutang.
4. Mengadministrasikan keuangan perusahaan
Pada umumnya administrasi keuangan perusahaan berhubungan dengan masalah neraca, rugi/ laba, dan perubahan-perubahan terhadap modal perusahaan.
Mengadministrasikan keuangan perusahaan merupakan pedoman yang menunjukkan pemilihan cara mengatur dan berhubungan dengan kegiatan-kegiatan keuangan perusahaan dilakukan untuk:
a. Pencatatan dan penataan:
– pembelian, penjualan, dan pengarsipan faktur;
– pencatatan pelaksanaan pembayaran produk;
– pencatatan, pengurusan, dan pengaturan retur serta klaim;
– pembuatan dan pencatatan nota atau faktur penjualan.
b. Mengatur peralatan dan perlengkapan serta menyediakan:
– Buku kas;
– Buku penjualan;
– Buku produksi;
– Buku piutang;
– Buku voucher (buku untuk mencatat pembayaran hutang); – Buku persediaan barang.
Seorang wirausahawan perlu mengadministrasikan keuangan perusahaan, di antaranya:
a. menerima, menyiapkan uang, serta melaksanakan administrasinya;
b. menyiapkan bukti-bukti yang len.gkap penerimaan dan pengeluaran keuangan sesuai dengan peraturan;
C. menyusun laporan saldo kas;
d. meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan keuangan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku;
e. menata dan mengatur administrasi keuangan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku;
f. menyimpan dan memelihara semua dokumen pembukuan secara teratur;
g. menyiapkan dan menata data-data keuangan berupa neraca dan perhitungan rugi atau laba, lengkap dengan penjelasan dan lampirannya.
Mengatur administrasi keuangan perusahaan selalu berhubungan dengan catatan-catatan setiap adanya transaksi jual beli atau catatan-catatan setiap adanya pengeluaran dan pemasukan uang dalam. kas. Di antara catatan-catatan di dalam pengaturan administrasi keuangan perusahaan, selalu berhubungan dengan:
a. Buku jurnal
Buku jurnal terdiri atas:
Jurnal penjualan
Jurnal penjualan dipergunakan untuk mencatat penjualan produk secara kredit.
Jurnal pembelian
Jurnal pembelian dipergunakan untuk mencatat pembelian produk secara kredit.
Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas dipergunakan untuk mencatat penerimaan uang kas.
Jurnal pengeluaran kas
Jurnal pengeluaran kas dipergunakan untuk mencatat semua pembayaran produk yang uangnya dibayar kas.
Jurnal umum
Jurnal umum dipergunakan untuk. mencatat semua transaksi yang belum tercakup dalam keempat jurnal di atas.
b. Buku besar
Buku besar dipergunakan untuk mencatat saldo awal keuangan perusahaan.
C. Buku piutang
Buku piutang dipergunakan untuk mencatat piutang-piutang perusahaan.
d. Buku utang
Buku utang dipergunakan untuk mencatat utang-utang perusahaan.
C. SISTEM PEMBUKUAN
Sangat menguntungkan bagi seorang wirausahawan yang menjalankan perusahaannya, apabila is menyelenggarakan pembukuan atau tata buku/akuntansi. Karena dengan adanya pembukuan atau tata buku/akuntansi memudahkan untuk mengetahui keadaan-keadaan harta, utang, besarnya modal, dan lain sebagainya. Pembukuan atau tata buku atau akuntansi adalah tinclakan mengadakan pencatatan, secara teratur dan sistematis segala transaksi keuangan dan segala akibat yang ditimbulkan oleh adanya transaksi bisnis. Dengan adanya pembukuan atau tata buku atau akuntansi, seorang wirausaha dapat mudah membuat laporan keuangan perusahaannya.
Banyak ragam prosedur pencatatannya, di antaranya yang sering digunakan adalah metode tata buku atau akunting. Dari pembukuan atau tata buku/akuntansi, akan diperoleh bahan informasi untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan, seperti transaksi keuangan, biaya, laba rugi, pajak yang harus dibayar, dan lain sebagainya.
1. Tujuan menyelenggarakan pembukuan
Adapun tujuan menyelenggarakan pembukuan atau tata buku atau akuntansi bagi perusahaan adalah sebagai berikut.
a. Merupakan alat kontrol bagi perusahaan. Dari pembukuan atau tata buku, perusahaan akan mengetahui kemajuan dan kemunduran bisnisnya.
b. Menurut KUHD, perusahaan diwajibkan melaksanakan pembukuan atau tata buku atau akuntansi. Pasal 6 dari KUHD berbunyi: "Tiap-tiap orang yang menjalankan perusahaan wajib membuat catatan-catatan menurut kebutuhannya". Dengan demikian, maka catatan-catatan itu sewaktu¬waktu dapat diketahui segala hak dan kewajibannya.
Di dalam Undang-Undang tidak menyebutkan pembukuan atau tata buku atau akuntansi, akan tetapi catatan-catatan. Dengan demikian pencatatan pada buku-buku, pada kartu-kartu, dan lain sebagainya diperbolehkan. Seseorang yang menyelenggarakan pembukuan atau tata buku/akuntansi bagi perusahaan disebut penata buku. Dalam bahasa Belanda disebut boekhouder dan menurut bahasa Inggris disebut bookkeeper. Sedangkan arti pembukuan atau tata buku dalam bahasa Belanda disebut bookhoulding dan bookkeeping dalam bahasa Inggrisnya.
2. Membuat daftar inventaris dan neraca
Seorang wirausahawan yang ingin mengetahui susunan harta dan utangnya pada suatu waktu, hendaknya membuat sebuah daftar yang disebut inventaris. Inventaris adalah sebuah daftar yang memuat dengan lengkap perincian harta dan utang dengan inenyebutkan banyaknya masing-masing pada suatu waktu tertentu.
Dari daftar inventaris ini, dibuat neraca yang men unj ukkan imbangan antara harta (aktiva) dan utang (pasiva). Data-data neraca dikutip dari daftar inventaris dengan menempatkan harta di sebelah kiri daftar dan utang di sebelah kanan. Sisi-sisi tabel neraca ini sering disebut juga debet-kredit. Dalam daftar inventaris semua jumlah dicatat dalam sebuah lajur berturut-turut ke bawah yang disebut bentuk staffer. Sedangkan dalam bentuk neraca yang terdiri dari dua bagian kanan dan kiri disebut bentuk skontro. Inventaris clan neraca oleh perusahaan dibuat secara berkala, misalnya sekali
sebulan pada tiap akhir bulan, atau sekah setahun pada tiap akhir tahun. Agar lebih jelas di bawah ini dimuat Contoh dokumen-dokumen yang ads hubungannya dengan pembukuan.


Contoh daftar inventaris per 1 Januari 2003
Keterangan Jumlah
Harts-harts
Uang tunai Rp 1.000.000,00
Uang di BRI Rp 2.000.000,00 Alat-alat kantor:
- 4 buah meja tulis Rp 200.000,00
- 12 buah kursi Rp 400.000,00
- 2 buah mesin tulis merk "PBB" Rp 200.000,00
- 2 buah brankas kecil Rp 100.000,00
- 2 buah komputer merk "IBM" Rp 800.000,00
- 2 buah slat hitung Rp 100.000,00
Rp 1.800.000,00
Barang Dagangan
- 10 ton bergs Cianjur @ Rp 30.000,00 Rp 300.000,00
- 10 ton kedelai @ Rp 20.000,00 Rp 200.000,00
- 10 ton bawang putih @ Rp 40.000,00 Rp 400.000,00
- 10 ton cengkeh @ Rp 60.000,00 Rp 600.000,00
Piutang-piutang
Aldi, di Bandung Rp 100.000,00
Dadan, di Bogor Rp 350.000,00
Didin, di Cirebon Rp 250.000,00
Rp 7.000.000,00
Utang-utang
Yana, di Bandung Rp 220.000,00
Oki, di Cianjur Rp 280.000,00
Ugih di Garut Rp 300.000,00
Rp 800.000,00
Modal Rp 6.200.000,00





CV Gunawan
Neraca per 31 Desember 2002/2003

Keterangan 31 Des. 2002 31 Des. 2003 Perbedaan
Harta (aktiva) lancar 
Tunai (kas, bank, Surat-Surat berharga) 1.500 3.000 + 1.500
Piutang (pelanggan, dan lain-lain) 5.000 3.500 - 1.500
Sediaan (bahan baku, bahan j adi dan lain-lain) 24.000 19.000 - 5.000
Pembayaran di muka Wang muka, gaji) 2.500 7.500 + 5.000
Jumlah Harta Lancar 33.000 33.000 0
Harta (aktiva) tetap 
Tanah 2.000 2.000 -
Kendaraan (dikurangi penyusutan) 7.200 8.700 + 1.500
Mesin atau peralatan (dikurangi penyusutan) 9.000 11.000 + 2.000
Bangunan (dikurangi penyusutan) 6.000 7.000 + 1.000
Jumlah Harta Tetap 24.200 28.700 + 4.500
Jumlah Harta 57.200 61.700 + 4.500
Utang (pasiva) lancar 
Pinjaman jangka pendek 1.000 2.000 + 1.000
Utang dagang (dari pembekal, pembeli) 3.500 4.000 + 500
Pajak yang belum dibayar 600 500 - 100
Jumlah utang lancar 5.100 6.500 + 1.400
Utangjangka panjang 
Kredit Investasi Kecil (KIK) 20.000 16.000 - 4.000
Kredit Modal Kerj a Permanen (KMKP) 20.000 20.000 
Jumlah utang jangka panjang 40.000 36.000 - 4.000
CV Gunawan
Neraca per 31 Desember 2005/2006
Harta (aktiva)
Harta Lancar: Utang (pasiva)
Utang Lancar: 
Kas
Bank RP
RP 1.500,
1.500, Pinjaman jangka pendek
Utang dagang PIP
RP 2.000,
4.000,
Piutang -PIP 3.500, Utang pajak Rp 500,-
Sediaan Rp 19.000, 
Pembayaran di muka RP 7.500,- Jumlah Utang Lancar: Rp 6.500,-
Jumlah Harta Lancar Rp 33.000,- Utang Jangka Panj ang: 
KIK
KMKP
Jumlah UJP: Rp
Rp
Rp 16.000,
20.000,
36.000,-
Harta Tetap: Modal: 
Tanah
Kendaraan
Mesin dan peralatan IRP
Rp
RP 2.000,
8.700,
11.000, Modal Setoran
Labs tahun lalu
Laba tahun ini Rp
Rp
Rp 16.000,
2.000,
1.200,-
Bangunan Rp 7.000,- 
Jumlah modal: Rp 19.200,-
Jumlah harta tetap: Rp 28.700,- 
Jumlah Harta Rp 61.700,- Jumlah utang dan modal Rp 61.700,-
Menurut KURD, tiap orang yang mempunyai perusahaan, wajib pads tiap akhir tahun menyusun neraca perusahaannya, menandatangani, dan menyimpannya bersama dengan buku clan bukti pembukuan (nota, faktur, kuitansi, dan lain-lain). Neraca per 31 Desember dari suatu tahun menyebutkan semua harta, semua untung, dan besarnya modal. Sedangkan neraca per 1 Januari dari suatu tahun menyebutkan semua harta, semua utang, dan besarnya modal, serta memuat isi dan nilai yang sama dengan neraca per 31 Desember tahun yang lalu.
Gedung, mesin-mesin, inventaris, dan lain sebagainya yang dipergunakan oleh perusahaan, tidak dicantumkan terus-menerus menurut harga belinya ke dalam neraca yang dibuat pads akhir tahun buku. Apa sebabnya? Hal ini disebabkan karena harta-harta itu, pemakaiannya makin lama, makin turun nilainya. Pengurangan nilai yang dilakukan tiap tahun atas harta-harta gedung, mesin, inventaris itu disebutpenyusutait.
3. Membuat buku harian
Sebagaimana telah kita ketahui, pembukuan atau tats. buku atau akuntansi, bertujuan mengetahui perubahan yang timbul, baik dalam harta clan utang, maupun dalam besarnya modal. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai transaksi keuangan. Buku yang dipergunakan sebagai tempat mencatat perubahan-perubahan itu disebut buku besar. Biasanya sebelum diadakan pencatatan suatu perubahan ke dalam buku besar, lebih dahulu transaksi yang menimbulkan perubahan itu dicatat ke dalam sebuah buku yang diberi nama buku harian. Pembukuan transaksi ke dalam buku harian, dilakukan tiap hari menurut tertib waktu dengan pertolongan faktur, nota, kuitansi, dan lain sebagainya. Buku-buku harian yang akan dibuat dan yang akan kita pelajari adalah buku kas, buku bank, buku pembelian, buku penjualan, dan buku memorial pelengkap. -
Contoh buku harian bulan Januari 2003

Januari 2 Hari ini pembukuan dimulai dengan:
Harta Utang-utang
Modal
Januari 3 Diterima per kas, tagihan atas Ganda Cianjur Januari 4 Dibeli per kas (tunai), separtai kopi
Januari 5 Dibeli dari Salim separtai kopi
Januari 7 Dijual per kas (tunai), separtai kopi
Januari 9 Disetor pada BRI dari kas
Januari 12 Dibayar per kas, upah pekerja seminggu Januari 13 Dijual pada Oman separtai beras Cianjur ... clan seterusnya .... 7.000.000
800.000
6.200.000
250.000 100.000 250.000 500.000 500.000 100.000 350.000

Semua kegiatan bisa ditulis dalam sate buku harian, bisa juga dipisah-pisahkan misalnya buku kas, buku bank, buku pembelian, buku penjualan, buku produksi, dan buku memorial pelengkap.
Sementara itu, seluruh kegiatan harian perusahaan yang mempengaruhi kekayaan perusahaan seperti pembelian, penjualan, penerimaan, pembayaran, harus dicatat terus-menerus secara kronologis setiap kegiatan itu dilakukan. Buku harian ini, menyebutkan tanggal kejadian, keterangan, dan jumlahnya yang dicatat berdasarkan bukti-bukti, kuitansi, faktur, dan sebagainya. Untuk membantu buku-buku harian itu, sering pula perusahaan membuat buku tambahan, di antaranya buku utang (kreditur), piutang (debitur), gudang, dan lain sebagainya.
Buku harian disebut juga memorial (buku peringatan). Tiap catatan di dalam buku harian disebut pos buku harian atau pos memorial. Dalam tata buku mencatat suatu jumlah ke dalam sebuah buku disebut juga 7nembukukan. Keterangan di dalam buku harian hendaknya diberikan dengan ringkas dan j elas, misalnya tentang pembelian dengan kredit 50 kuintal beras dari Dadan Sutej a di Cianjur dalam dituliskan ke dalam buku harian sebagai berikut.
Dibeli dengan kredit dari Dadan Suteja di Cianjur 50 kuintal beras Rp 10.000.000,00 jika beras itu dibayar dengan uang kas perusahaan, hendaklah dituliskan: dibayar per kas kepada Dadan Suteja, Cianjur Rp 10.000.000,00 jika disetornya melalui bank, hendaklah dituliskan "disetor dari kas pada bank Rp 10.000.000,00".

a. Buku bank
Buku bank diselenggarakan dalam bentuk Skontro dengan liniatur yang sama dengan buku kas, buku bank pun mempunyai 2 (dug) fungsi, yaitu sebagai buku harian dan sebagai buku tambahan. Saldo buku bank pada pembukaan atau penutupannya, tidak selalu harus merupakan saldo debet. Saldo ini, mungkin saldo kredit dan dalam hal ini kita berutang kepada bank. Saldo debet buku bank,
pada suatu ketika harus sama dengan banyaknya uang kita yang tersedia di bank pada waktu itu. Sebaliknya saldo kredit buku bank pada suatu waktu, harus sama dengan saldo utang kita pada bank pada waktu itu.
Tiap pembukuan di dalam buku bank, dilakukan dengan pertolongan bukti-buktinya (bukti setor, cek, nota bank, dan lain-lain). Bukti-bukti ini, diberi nomor urut dan disimpan di dalam sebuah map atau order tersendiri. Nomor-nomor bukti itu dituliskan pula ke dalam lajur "nomor" di dalam buku bank pada ayat-ayat yang bersangkutan.
b. Buku pembelian
Dalam buku pembelian, dilakukan pembukuan tiap hari menurut tertib waktu faktur-faktur pembelian. Pembukuan faktur, dilakukan setelah barang-barang yang tercantum di dalamnya, kita terima dan setelah pemeriksaan yang menyatakan kebenarannya yaitu:
1) bahwa barang-barang itu sesuai dengan pesanan;
2) bahwa banyaknya atau beratnya barang-barang sesuai dengan yang tercantum dalam faktur;
3) bahwa perhitungan harga faktur itu benar.
Semua faktur pembelian, kita beri nomor urut dipinggirnya dan disimpan di dalam sebuah map atau ordner tersendiri.
c. Buku penjualan
Pada buku penjualan dicatat salinan-salinan, faktur penjualan barang-barang dengan kredit. Faktur penjualan disebut jugs faktur keluar. Selanjutnya yang dituliskan dalam buku penjualan hanya nama debitur, tempat tinggal, dan jumlah harga faktur. Sebagaimana halnya dengan angka¬angka di dalam buku pembelian, angka-angka di dalam buku penjualan pun dijumlahkan pada tiap, akhir bulan. Dengan demikian, dari buku penjualan kita dapat mengetahui berapa besar jumlah penjualan barang-barang dengan kredit dalam tiap bulan.
d. Memorialpe Vkap
Memorial pelengkap disebutjuga buku prima nota atau buku serba-serbi. Membukukan transaksi ke dalam memorial pelengkap, dilakukan seperti membukukan transaksi ke dalam buku harian. Di atas tiap halaman memorial pelengkap, ditulis nama tempat perusahaan dan tanggal pos yang pertama. Bukti pembukuan memorial pelengkap, setelah disusun dan diberi nomor urut, disimpan ke dalam sebuah map atau ordner tersendiri.
Agar lebih jelas coba pelajari contoh buku-buku di bawah ini. Contoh buku penjualan
Bandung 1 Januari 2003
Tanggal Nama Pembeli
Tempat Tinggal Jumlah
Jan 3 Firman di sini Rp 6.200.000
Jan 13 Lucky Bandung Rp 300.000
Jan 22 Gungun di sini Rp 600.000
Rp 7.100.000 –
Adapun hal-hal yang perlu dicatat dalam pembukuan adalah berupa hasil penjualan, penerimaan uang tunai, jumlah pembayaran tunai, penerimaan uang tunai, utang dagang, peralatan, hasil produksi, catatan gaji, asuransi, jumlah persediaan. barang (stock) dan lain sebagainya.
Selanjutnya agar Anda mengetahui sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas, di bawah ini diuraikan secara terperinci sebagai berikut:
a. Sumber-sumber penerimaan kas
1) Hasil penjualan investasi jangka panjang dan aktiva tetap.
2) Penerimaan kas dari bunga atau sewa, deviden, atau pengambilan atas kelebihan pembayaran pajak
3) Penambahan modal saham oleh pemilik.
4) Penurunan aktiva lancar lain yang diikuti dengan penambahan. kas.
5) Pengeluaran surat tanda berutang, sehingga hutang dan kas bertambah.
6) Emisi saham pada masyarakat umum.
b. Penggunaan atau pengeluaran kas
1) Pembelian aktiva tetap.
2) Adanya pembayaran biaya
3) Pembelian barang dagang secara tunai.
4) Pembayaran bunga, deviden, sewa, pajak, dan sebagainya.
5) Pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain dalam rangka investasi.
6) Penarikan kembali saham yang beredar.
7) Pembayaran angsuran atau pelunasan. utang.
Adapun laporan arus uang kas dapat disusun dari data-data sebagai berikut:
a. buku harian penerimaan dan pengeluaran kas;
b. laporan rugi-laba dan laporan laba itahan.
Agar uang kas tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka dana kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, apakah dari sumber penerimaannya atau dari pengeluarannya.
Penggunaan kas akan dapat memberikan interpretasi atas sumber-sumber pemasukan kas dan penggunaannya.
Contoh anggaran arus kas
Anggaran arus kas
Pemasukan dan pengeluaran
Untuk bulan Berakhir Pebruari
Januari 
Keterangan Taksiran Realisasi Taksiran Realisasi
SALDO KAS awal bulan 350.000,00 250.000,00
PEMASUKAN: 
- Penjualan tunai 10.500,00 17.000,00
- Tagihan 22.300,00
- Pinjaman dari Bank 
- Bunga deposito 
- Penerimaan lain-lain 11.200,00
JUMLAH SEDIAAN KAS 360.500,00 300.500,00
PENGELUARAN: Taksiran Realisasi Taksiran Realisasi
- Pembelian 135.000,00 135.000,00
- Upah 11.650,00 10.650,00
- Gaji 112.300,00 70.500,00
- Perawatan 11.550,00 9.250,00
- Maya penjualan 11.650,00 10.750,00
- Promosi dan Man 11.450,00 8.450,00
- Pembayaran bunga dan pinjaman 11.250,00 8.250,00
- Pajak 10,500,00 
- Pengeluaran umum 12.650,00 7.650,00
JLUvILAH PENGELUARAN KAS 328.000,00 260.500,00
SALDO KAS akhir bulan 32.500,00 40.000,00
D. PERIZINAN USAHA
1. . Pengurusan surat izin usaha
Pada dasarnya setiap usaha apapun bentuknya, mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin memperoleh keuntungan yang besar. Namun untuk memperoleh keuntungan tersebut, setiap usahawan diharapkan pandai mengelola usahanya dengan manajemen yang baik. Selanjutnya setiap wirausahawan supaya aman dan tenang di dalam mengelola usahanya, diharuskan dan diwajibkan mengurus dan membuat surat izin usahanya.
Perizinan usaha itu merupakan alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan melindungi pengelolaan usaha yang dijalankan oleh wirausahawan. Di dalam perkembangan usaha, instansi terkait banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam mengurus tentang perizinan usaha. Untuk membantu dan mempermudah perizinan usaha telah diatur dan diterbitkan SK. Menteri Perdagangan No. 1458/KP/XII/1984, pada tanggal 19 Desember 1984.
Adapun syarat-syarat dalam mengurus surat izin usaha yang diperlukan para wirausahawan itu, di antaranya sebagai berikut.
a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Untuk kelancaran mengurus surat izin usaha, maka setiap wirausahawan perlu membuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha). Surat Izin Tempat Usaha pada umumnya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II dan Tingkat 1, sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-undang Gangguan (HO) mewajibkannya.
b.. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakannya. SIUP diberikan kepada para pengusaha, baik para perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dan sebagainya. SIUP perusahaan kecil dan menengah ditandatangani oleh Kepala Kantor Perdagangan Daerah Tingkat II atas nama menteri.
Sedangkan SIUP pada perusahaan besar ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Perdagangan Daerah Tingkat I, atas nama menteri. SIUP perusahaan kecil clan menengah masa berlakunya tidak terbatas, selama perusahaan yang dimilikinya masih menjalankan kegiatan usahanya. Sedangkan SIUP bagi perusahaan besar mempunyai masa berlakunya selama 5 tahun, berdasarkan tempat kedudukan perusahaan, serta berlaku untuk melakukan kegiatan perdagangan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa formulir SIUP itu dapat dibedakan menjadi:
1) Warna putih untuk perusahaan kecil
2) Warna biru untuk perusahaan menengah
3) Warna kuning untuk perusahaan besar
C. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap wirausahawan merupakan wajib pajak dan harus mendaftarkan dirinya pada Direktorat Jenderal Pajak dan kepadanya akan diberikan NPWP. Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam pasal 39 Undang-undang No 6 Tahun 1983. Pada umumnya setiap wirausahawan yang mempunyai NPWP, wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Pengisian SPT harus dilakukan secara jelas, benar, lengkap, sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan harus disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak tepat pada waktunya.
d. 'NRP (Nomor Register Perusahaan)
Seorang wirausahawan sebagai pemilik perusahaan diwajibkan mengurus dan mempunyai NRP atau disebut juga Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

e. NRB (Nomor Rekening Bank)
Setiap wirausahawan yang mempunyai perusahaan diwajibkan mengurus dan harus mempunyai NRB. Adapun prosedur untuk mendapatkan Nomor Rekening Bank adalah sebagai berikut:
1) Fotokopi KTP/SIM;
2) Mengisi formulir kartu contoh tanda tangan.
f ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
Analisis dampak lingkungan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis, mengenai dampak lingkungan bagi berbagai usaha atau kegiatan terpadu/multi sektor. Terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan dari ANDAL.
2. Dokumen-dokumen perizinan usaha
Wirausahawan sebagai pengelola usaha, diwajibkan mempersiapkan dokumen-dokumen dalam rangka mengurus perizinan usahanya, yaitu:
a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Persyaratan untuk memperolah SITU, adalah sebagai berikut:
1) Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
2) Pas foto 2 (dua) buah ukuran 3 x 4 dari penanggung jawab atau pemilik usaha;
3) Salinan akta pendirian usaha dari notaris;
4) Surat lungs PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
b. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Persyaratan untuk memperoleh SIUP, adalah sebagai berikut.
1) Salinan akta pendirian usaha dari notaris;
2) Salinan pengesahan Anggaran Dasar dari Departemen Kehakiman;
3) Salinan pendaftaran akta pendirian pada kepaniteraan pengadilan setempat;
4) Salinan berita negara tentang pendirian Perseroan Terbatas;
5) Salinan SITU dari Pemerintah Daerah;
6) Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari penanggung jawab perusahaan;
7) Salinan surat keputusan ganti nama dari penanggungjawab perusahaan yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman/Kepala daerah Tingkat II;
8) Pas foto 2 (dua) buah ukuran 3 x 4 dari penanggung jawab perusahaan;
9) Salinan Surat Keputusan Direksi, persetujuan dari Dewan Komisaris mengenai pendirian cabang atau perwakilan, dan nomor surat izin usaha perdagangan dari perusahaan setempat.
c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Persyaratan untuk memperoleh NPWP, adalah sebagai berikut:
1) Memasukkan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Direktorat Jenderal Pajak;
2) Neraca usaha perusahaan atau pembukuan;
3) Akte pendirian perusahaan;
4) Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

1 komentar:

  1. The Casinos in Las Vegas - MapYRO
    Find The Casinos in Las Vegas, 안성 출장안마 NV, United States, with pictures, titanium tubing reviews and ratings. Realtime 춘천 출장안마 driving directions to The Casinos 밀양 출장샵 in 용인 출장마사지 Las Vegas, NV, 89109

    BalasHapus